Dia juga menerangkan, ada petugas meminta martabak dari istrinya, Siska, yang pada saat itu ikut cekcok dengan salah seorang petugas.
Amen juga mengaku sedih atas sikap petugas Dishub Medan yang melaporkannya ke polisi atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektrik (ITE). Meski begitu, dia mengatakan akan tetap menaati prosedur hukum.
"Saya sebagai masyarakat, saya merasa sedih, sedih kali memang, tapi kalau memang prosedurnya berjalannya begini, yauda tinggal jalani. Kalau saya dipanggil pihak kepolisian ya saya akan menerangkan sebenar-benarnya," ujarnya.
Baca juga: Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi
Sementara itu, Siska mengatakan awal mula oknum petugas itu meminta martabak melalui seorang juru parkir.
"Alurnya pertama ada Jukir datengin saya. Saya lagi menggoreng, terus dia bilang 'Buk, pesan martabak ya Buk, untuk Dishub'. Terus saya pikir, kalau sudah berhubungan dengan yang kayak gini pasti entah kayak manalah," ujar Siska.
"Terus saya tanya lagi, 'beli atau minta?'. Jukirnya balik lagi ke tempat orang itu (petugas Dishub). Enggak lama balik lagi, (akhirnya) datang sambil bilang katanya 'minta rupanya Buk' katanya gitu," tambah Siska.
Spontan, kala itu Siksa enggan memberikan martabak secara gratis.
"Saya bilang, kalau minta ya enggak dikasih. Saya balik lagi ngomong kayak gitu, sebentar (kemudian) Dishub-nya langsung datang sama (bawa) surat (enggak boleh berdagang)," tutup Siska.
Sebelumnya viral video yang menyebutkan pedagang martabak di Kota Medan, mengaku diancam akan ditertibkan, karena tidak memberikan martabak ke petugas Dishub Kota Medan.
Dilihat dari akun instagram @terang_media, tampak diduga antara pedagang martabak dan petugas Dishub, terlibat cekcok mulut. Mereka saling merekam menggunakan smartphone.
Baca juga: Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis, angkat bicara terkait video viral anggotanya memalak pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Kota Medan pada Senin (13/5/2024) malam. Dia memastikan tuduhan dalam video tidak benar.
Iswar mengatakan, video itu menyampaikan fitnah.
Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan yang direkam dalam video tersebut juga telah melapor ke polisi.
"Atas viralnya video itu, anggota kita merasa difitnah dan bahkan mungkin merasa namanya dicemarkan. Pada tadi malam, Selasa (14/5/2024), sudah membuat pengaduan secara resmi ke Polrestabes Medan," ujar Iswar saat ditanya wartawan di Mall Centre Point, Rabu (15/5/2024).
"Kami harapkan penegakan hukum dalam konteks ini, dapat memproses pencemaran nama baik tersebut," sambungnya.