Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Nias Tunggu Koordinasi Pusat Bangun Akses Jalan ke SD Terisolasi

Kompas.com, 24 Januari 2025, 22:15 WIB
Rahmat Utomo,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video siswa SD Negeri 078481Laowo Hilimbaruzo, Kabupaten Nias, yang menyebutkan seluruhnya gurunya tidak hadir mengajar selama sebulan, viral di media sosial. Salah satu faktor tak hadirnya guru karena lokasi sekolah yang terisolasi.

Jalan menuju sekolah hanya bisa diakses dengan berjalan kaki, harus melewati 13 aliran sungai dan jalan sejauh 8,5 kilometer, dari desa induk. Situasi semakin parah bila hujan tiba, karena sungai di sana sering banjir.

Terkait peristiwa ini pemerintah pusat melalui Sekretariat Kabinet (Setkab) turun tangan untuk mencarikan solusi . Setkab mengatakan akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, untuk membangun akses jalan menuju sekolah

Baca juga: Bantah Guru SD di Nias Tak Mengajar Sebulan, Bupati: Siswa Baru Masuk 6 Januari

Bupati Nias, Yaatulo Gulo mengaku telah bertemu dengan perwakilan Setkab, untuk membahas persoalan akses jalan di sekolah tersebut.

"Permasalahannya mereka (pemerintah pusat) sudah paham, bahwa persoalan ini yang saya dengar dari pusat, harus diselesaikan harus dicari solusi dan jalan keluar," kata Yaatulo saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (24/1/2025)

Sejauh ini kata dia, pihaknya sedang menunggu koordinasi pemerintah pusat untuk pembangunan akses jalan di sana.

Dia mengatakan, Pemkab Nias tidak bisa bergerak sendiri, karena memiliki keterbatasan anggaran untuk membangun akses jalan tersebut.

Baca juga: Respons Bobby soal Guru SD di Nias Sebulan Tidak Mengajar

"Ya karena ini masalah nya sudah diketahui oleh pusat dan saya harap akan aja kerjasama lah. Karena kalau kabupaten, ya pasti nggak segampang itu juga (melakukannya). Uangnya kan sangat terbatas, apalagi ini kan sekarang efisiensi di sana sini," ujarnya.

Disinggung bagaimana konsep perencanaan pembangunan akses jalan di sana, Yaatulo belum merincinya. Dia meminta Kompas.com untuk meminta penjelasan dari Kepala Dinas Kominfo Nias, Rahmat Chrisman Zai.

"Bisa hubungi ke dinas komunikasi saya saja,'' ujarnya

Sementara itu Rachmat saat dihubungi melalui telepon seluler belum memberikan keterangan

Sebelumnya diberitakan peristiwa guru tidak mengajar sebulan di SD Negeri 078481, Nias, menjadi perhatian publik, setelah viral di media sosial. Cerita berawal saat seorang siswa SD merekam keliling sekolahnya. Dia lalu memvideokan kondisi kelas yang sama sekali tidak ada gurunya.

Hanya ada beberapa siswa dengan kondisi kursi dan meja berantakan. Kondisi serupa juga terlihat di ruang guru, sama sekali tidak ada guru di sana.

Lalu, perekam video bertanya kepada siswa lain mengenai kondisi sekolah ini belakangan ini. Siswa itu lalu menyebut bahwa gurunya hanya datang memukul lonceng, lalu pergi pulang. Siswa SD itu mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak sebulan belakangan.

Baca juga: Bobby Nasution Berkantor di Nias untuk Atasi Daerah Tertinggal

Bupati tegur guru

Belakangan berdasarkan hasil pemeriksaan, Yaatulo membantah para guru tidak hadir sebulan berturut-turut, seperti narasi video yang beredar.

Berdasarkan perhitungannya para siswa baru masuk setelah setelah libur akhir tahun pada 6 Januari 2025, sedangkan video tersebut diambil pada 14 Januari 2025.

"Hasil pemeriksaan kami, sebenarnya nggak sebulan (tidak masuk), kalau sebulan itu kan sekolahnya baru mulai tanggal 6 Januari, kalau hitungannya sebulan itu kan berarti sebelumnya libur," ujar Yaatulo

Kendati demikian Yaatulo tetap memberikan teguran kepada lima guru yang mengajar di sana, sebab di hari perekaman video viral tersebut, seluruh guru tidak berada di sekolah.

Tetapi kata dia insiden itu terjadi lantaran mereka terjebak hujan.

Kondisi juga semakin sulit disebabkan mereka harus melewati 13 aliran sungai dan jalan 8,5 km untuk menuju ke sekolah.

"Jadi pada tanggal diambil video (para guru) nggak ada, mereka tertahan di bawah, dekat sungai di seberang sungai karena hujan," ujarnya

Baca juga: Bupati Nias Tegur Guru SD 078481 yang Tidak Mengajar Sebulan akibat Kendala Akses

Selanjutnya untuk menyikapi persoalan akses jalan ini, Dinas Pendidikan Nias mewajibkan para guru untuk tinggal di rumah yang berdekatan dengan sekolah.

"Para guru sudah stay di sana sekarang, sudah disewakan rumah di lokasi dan sekali Seminggu mereka baru pulang," ujarnya.

Yaatulo menerangkan opsi guru tinggal di dekat sekolah merupakan rencana jangka pendek untuk mengatasi persoalan akses jalan tersebut, sedangkan rencana jangka panjangnya Pemkab akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membangun akses jalan di SD tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tangkap Wanita Pemilik 1 Kg Sabu di Tebing Tinggi, Polisi: Pelaku Sempat Melarikan Diri
Tangkap Wanita Pemilik 1 Kg Sabu di Tebing Tinggi, Polisi: Pelaku Sempat Melarikan Diri
Medan
Dinas P3AKB Minta Foto Anak Diduga Bunuh Ibu Tak Disebar di Medsos
Dinas P3AKB Minta Foto Anak Diduga Bunuh Ibu Tak Disebar di Medsos
Medan
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Medan
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Medan
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau