“Beberapa truk tangki mereka (Pertamina) yang ke Aceh atau ke luar kota tidak bisa kembali dengan cepat, karena terkendala di jalan terkait dengan banjir kemarin, sehingga terjadi kendala keterlambatan pendistribusian,” kata dia.
Hal itu pun menyebabkan habisnya stok BBM, terutama jenis Pertalite di sejumlah SPBU kawasan Pematangsiantar.
"Banyak, di semua, hampir seluruh kota Siantar ini, bahkan Medan juga, itu banyak yang tutup, habis, jadi antrenya di sini," ucapnya.
Baca juga: Stok BBM Menipis di Aceh, Ini Penjelasan Pertamina
Kondisi kelangkaan BBM ini jelas berdampak langsung pada berjalannya aktivitas harian masyarakat Sumatera Utara.
Salah satunya Adi, seorang warga Beringin, Siantar yang mengaku sudah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan bensin.
“Ada sekitar seminggu lah (kelangkaan BBM). Sudah ada sekitar 6 jam lah ini saya antre, Bang. Dari jam 3 sore sampai jam 9 malam,” ungkap Adi saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Adi mengaku sengaja menyisihkan waktunya sejak sore hingga malam hari agar bisa mengisi BBM untuk mobil sekaligus motornya.
Baca juga: Selama Masa Tanggap Darurat, Pembelian Pertalite dan Solar di Aceh Tanpa Barcode
Sebab, antrean pada pagi hari menurutnya bahkan jauh lebih parah dibanding saat malam.
"Jadi awal tadi sore mengisi dulu buat mobil, lalu setelah dapat, langsung tukar isi motor. Biar gampang kalau mau kerja dan antar anak sekolah," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti dampak lain dari kelangkaan ini, yakni meroketnya harga BBM eceran di perkampungan.
“Kalau yang jual ketengan malah cari keuntungan orang itu, Rp 20.000 lah per liter dibikin,” katanya.
“Biasanya Rp 12.000 kan? Ini naik gara-gara langka minyak kayak gini, dibikinlah Rp 20.000. Ada yang menjual Pertamax Rp 30.000. Jadi, ajang-ajang mumpung lah jadinya dibikin pedagang-pedagang apa," tutur dia.
Dampak yang lebih parah dirasakan oleh Rajimin (70), seorang pengemudi ojek online paruh baya yang harus ikut mengantre berjam-jam.
Sebagai pekerja yang mengandalkan bensin sehari-hari, waktu yang habis untuk mengantre BBM sangat merugikan penghasilannya.
“Tadi siang aku dari sini enggak bisa, habis. Inilah baru. Sudah kurang lebihlah satu jam (mengantre),” kata Rajimin.
Situasi antrean pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025)