Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gebrakan Kapolda Sumut Irjen Agung Sikat Begal, Premanisme, dan Kejahatan Jalanan

Kompas.com, 25 Juli 2023, 09:25 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Inspektur Jenderal (Irjen) Agung Setya Imam Effendi resmi menggantikan Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak sebagai Kepala Polda Sumut, Jumat (21/7/2023).

Sehari setelah menjabat, Agung langsung mengumpulkan pejabat utama dan jajaran kepala polres, untuk membahas terkait keamanan, khususnya kasus begal dan kejahatan jalanan di Sumut.

Baca juga: 4 Kasus Kejahatan Jalanan di Medan yang Jadi Sorotan, Ada Begal dan Pencurian Ban Mobil

”Saya memberikan pengarahan kepada seluruh staf saya, pejabat utama, dan kepala satuan kerja di jajaran Polda Sumut. Ini akan memberikan peta dan memberikan arah tentang apa dan bagaimana mengelola keamanan dan ketertiban di wilayah Sumut,” kata Agung dikutip dari Kompas.id, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Bobby Nasution Minta Polisi Tindak Tegas Begal: Tembak Mati

Agung mengatakan, di awal masa jabatannya, dia akan fokus menciptakan rasa aman masyarakat di area publik dengan memberantas begal dan kejahatan jalanan lainnya.

Untuk diketahui, keamanan di Sumut, khususnya di Kota Medan dalam beberapa bulan terakhir ini terganggu oleh maraknya begal dan kejahatan jalanan lainnya.

Begal merampas sepeda motor, harta benda, dan tidak segan-segan melukai korban dengan senjata tajam. Beberapa korban begal bahkan meninggal.

Salah satu korbannya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Insanul Ansori Hasibuan.

Insanul tewas dibacok begal yang merampas sepeda motornya saat melintas di Jalan Mustafa, Medan.

Kasus begal lainnya yang melukai korban dan merampas harta benda juga terjadi hampir setiap hari.

Polrestabes Medan sudah menangkap 140 pelaku kejahatan jalanan, termasuk empat orang yang diduga merupakan pelaku pembegalan Insanul.

Maraknya kasus begal juga menjadi perhatian Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.

Edy bahkan memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk ikut melawan begal dan kejahatan jalanan.

Patroli dari berbagai satuan, termasuk dari Kodam I Bukit Barisan, juga dilakukan secara masif di jalanan.

Dia juga mempersenjatai aparat Satpol PP dengan double stick.

”Apresiasi saya kepada petugas Satpol PP yang terus berusaha maksimal dalam bekerja menangani pekerjaan begal di Sumut,” kata Edy.

Sementara Bobby mendukung agar kepolisian menembak mati begal yang berkeliaran di Medan.

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023)

Selain begal, kejahatan lainnya yang juga disorot terkait premanisme. 

Di media sosial cukup sering korban memvideokan aksi premanisme. Baik yang dilakukan individu, maupun yang mengatasnamakan anggota organisasi.

Selain itu, baru-baru ini juga ramai kasus ban mobil yang dicuri diparkiran.

Kompas.com mencatat dalam sebulan terakhir, sudah empat kali kasus pencurian ban mobil di tempat parkir terjadi di Medan.

Salah satunya terjadi di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, saat pemilik mobil sedang beribadah. Di sini, satu ban belakang mobil raib.

Kejahatan tahun 2022 di Sumut meningkat

Sepanjang tahun 2022, kasus kejahatan yang terjadi di wilayah Sumut meningkat dibanding tahun 2021.

Hal itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers akhir tahun di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Jumat (30/12/2022).

Crime (kejahatan) total pada tahun 2022 ini mengalami kenaikan sebesar 25,5 persen dibanding tahun 2021,” ujar Panca dikutip dari website Humas.Polri.go.id.

Panca menjelaskan, pada tahun 2022, jumlah kasus kejahatan yang terjadi mencapai 45.985 kasus.

Sedangkan pada tahun 2021, jumlah kasus kejahatan sebanyak 36.635 kasus.

Adapun jumlah penyelesaian kasus di tahun 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021 jumlah penyelesaian kasus ada sebanyak 28.269 dan tahun 2022 sebanyak 28.285 kasus.

Untuk kejahatan yang paling dominan pada tahun 2022 adalah kejahatan konvensional yaitu sebanyak 44.103 kasus.

Kasus konvensional yang dimaksud, terbanyak adalah kasus tindak pidana narkoba 4.644 kasus, curanmor 3.827 kasus, pencurian dengan pemberatan 3.372 kasus, penganiayaan berat 3.357 kasus, pemerasan dan pengancaman 2.332 kasus, pencurian dengan kekerasan 592 kasus, dan perjudian 477 kasus.

“Dari kasus kejahatan konvensional ini, hanya narkoba dan curat saja yang mengalami penurunan. Sedangkan kenaikan menonjol terjadi pada kasus peras ancam dikarenakan ada dilakukan Operasi Pekat (penyakit masyarakat),” terangnya.

Penurunan kasus narkoba berkat gencarnya dilakukan Gerebek Kampung Narkoba (GKN).

Sementara, terkait kasus prostitusi, Panca mengatakan, pada tahun 2022 diperoleh laporan sebanyak 50 kasus dengan jumlah tersangka 113 orang.

Sedangkan secara internal, pada tahun 2022 terjadi pelanggaran anggota berjumlah 836 kasus, lebih banyak dari 2021 berjumlah 704 kasus.

Terbanyak merupakan masalah kode etik dengan jumlah 453 kasus. Kemudian pelanggaran disiplin 350 kasus, dan pidana umum 33 kasus.

Program prioritas

Irjen Agung membuat sejumlah program agenda kerja prioritas setelah menjabat sebagai Kapolda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyampaikan, agenda kerja yang dibuat bertema "Polri Presisi Untuk Masyarakat Sumatera Utara Maju," yang dikemas dalam lima prioritas untuk menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif.

"Program lima prioritas kita sebagai landasan kerja Kapolda Sumut yang baru ini meliputi penangangan area publik yang aman dan nyaman, narkotika musuh bersama, percepatan penanganan program prioritas pemerintah, penguatan sistem pembinaan internal, serta pemilu damai,"ujar Hadi di Medan, Minggu (23/7/2023).

Untuk penanganan area publik, Agung berkomitmen menurunkan aksi kejahatan jalanan, pengendalian premanisme, dan ketertiban umum.

Lalu mengenai narkotika, Agung akan melakukan bersih-bersih dengan pengungkapan jaringan, bandar, dan penanganan pengguna narkoba.

Kemudian, tim percepatan penanganan program prioritas pemerintah yang dibentuk akan bekerja untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dalam mempercepat transformasi ekonomi di Sumut.

Sedangkan penguatan sistem pembinaan internal Polda bertujuan meningkatkan kepuasan kerja dan peningkatan kinerja personel.

Polda Sumut pada pada Pemilu 2024 nantinya akan melaksanakan pengamanan tahapan kegiatan pemilu, cooling system, dan penyiapan pengamanan menghadapi eskalasi gangguan. (Penulis Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kapolda Sumut Luncurkan '5 Prioritas Kita' Ciptakan Situasi Kondusif

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Sehari Setelah Menjabat, Kapolda Sumut Kumpulkan Jajaran untuk Berantas Begal

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Medan
Dua Pekan Pascabanjir, RSUD Tanjung Pura, Sumut Belum Beroperasi, Layanan Kesehatan Dialihkan
Dua Pekan Pascabanjir, RSUD Tanjung Pura, Sumut Belum Beroperasi, Layanan Kesehatan Dialihkan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau