Hal senada juga diungkapkan oleh seorang perempuan bernama Siti (38).
Ditemui di sela-sela pemeriksaan dengan dokter kandungan dan ginekologi, Siti mengaku, dirinya sangat terbantu dengan adanya dokter spesialis di Puskesmas Batang Toru.
Terlebih lagi, dirinya baru mengandung dengan usia empat bulan dan sedang hamil anak pertama.
“Karena ini anak pertama, jadi suka bolak-balik puskesmas untuk memeriksa kesehatan dia. Aku enggak mau ke rumah sakit karena jaraknya jauh,” ucap dia.
Baca juga: Duduk Perkara Kasus Bocah 10 Tahun Meninggal Usai Disuntik Perawat Puskesmas di Cianjur
Siti tak lupa menghaturkan terima kasih kepada PT Agincourt Resources (PTAR) karena telah memberikan garansi kepada masyarakat bahwa akan selalu ada dokter spesialis di puskesmas.
Ia berharap PTAR bisa terus menjalin kerja sama dengan pemerintah terkait dan tak menarik tenaga spesialis keluar.
“Saya harap (dokter spesialis) selalu ada terus di sini meski seminggu jadwalnya cuma satu kali. Karena kami jadi tak perlu pergi jauh-jauh,” imbuh dia.
Sebagai informasi, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas Martabe, mulanya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan supaya dokter spesialis bisa membuka praktik di puskesmas Batang Toru.
Kerja sama ini diteken sejak akhir 2019 dan masih berlanjutan sampai hari ini.
PTAR diketahui menanggung semua biaya dari pengobatan masyarakat yang dilakukan terhadap dokter spesialis.
Baca juga: Duduk Perkara Kasus Bocah 10 Tahun Meninggal Usai Disuntik Perawat Puskesmas di Cianjur
Hanya saja, masyarakat perlu membawa rujukan dari dokter umum sebelum bertemu dokter spesialis.
Di lain sisi, dokter spesialis di Puskesmas Batang Toru tak membuka praktik setiap hari.
Tiap dokter spesialis hanya datang dua hari dalam satu pekan dengan jadwal yang berbeda-beda setiap dokternya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang