MEDAN, KOMPAS.com - Menjelang Lebaran, praktik-praktik premanisme semakin banyak dan marak.
Wali Kota Medan Bobby Nasution yang jengah dan marah dengan perilaku oknum dan kelompok yang sangat meresahkan masyarakat ini, berulang kali meminta aparat penegak hukum memberi tindakan tegas supaya berefek jera.
Modus klasik yang selalu muncul di saat Idul Fitri adalah permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) oleh oknum atau yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas).
Baca juga: Tak Dapat Bansos 2 Tahun, Tukang Botot dari Medan Rela Berdiri 3 Jam Demi Bertemu Bobby Nasution
Saat dimintai komentarnya usai berbuka puasa di kantor Dinas Perhubungan Kota Medan, Bobby mengingatkan para pelaku usaha agar memberikan sebagian rezekinya kepada yang membutuhkan dan berhak.
"Namanya usaha, berbagi rezeki perlu, tapi lebih perlu lagi melihat kepada siapa diberikan, siapa yang membutuhkan. Saya rasa, permintaan ormas-ormas berkedok THR bukan hanya menjelang Lebaran. Sebelum-sebelumnya juga selalu minta," kata Bobby, Kamis (21/4/2022).
Bobby mengatakan, Pemerintah Kota Medan, TNI-Polri dan kejaksaan, sama-sama ingin menghilangkan kebiasaan di masyarakat tentang pungutan-pungutan liar (pungli) yang tidak diperlukan dan tidak resmi seperti ini.
Baca juga: Dukung Bobby Nasution Benahi Kawasan Bersejarah, Ganjar: Ya, Medan Bagus...
Ia dan berbagai pihak lainnya ingin memberantas aksi-aksi premanisme yang meresahkan dan mengganggu program yang sedang dijalankan.
"Itu pungli, jangan diberi, harusnya dilaporkan ke kita atau polisi," kata Bobby.
Perbanyak kamera pengintai
Di lokasi berbeda, Pemkot Medan menerima kunjungan tim monitoring dan evaluasi (monev) Pokja Pencegahan Satgas Saber Pungli di kantor wali kota Medan.
Tim yang diketuai Nugroho diterima Asisten Administrasi Umum Renward Parapat.
Dalam rapat yang dihadiri perwakilan unsur FKPD Kota Medan dan OPD terkait, Renward mengatakan, pemberantasan segala macam bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan amanat reformasi yang hingga kini terus diupayakan.
Salah satu tindakan yang ingin diberantas tuntas adalah pungli.
Baca juga: Gantian, Kali Ini Ganjar Temui Bobby Nasution di Medan, Ada Apa?
Para pelaku sangat beragam mulai dari individu, ormas, bahkan dari kalangan pemerintah. Laporan pungli terbanyak yang diterima masyarakat melalui SMS dan media sosial.
Menurut Renward, harus ada penguatan teknologi ICT untuk menampung lebih banyak laporan masyarakat untuk segera ditindaklanjuti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.