KOMPAS.com - Kasus hilangnya seorang sopir travel bernama Bakrie di Sumatera Utara akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian.
Diketahui Bakrie hilang pada November 2018 usai mengantarkan satu keluarga berangkat dari Medan Tembung menuju Blangkejeren, Aceh.
Baca juga: 3 Tahun Hilang, Sopir Travel Ditemukan Tinggal Tulang, Pembunuhnya Satu Keluarga
Kasus itu terungkap berawal dari warga menemukan tulang manusia di dekat rumah seorang warga berinisial MS (26) di Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, Sumut, Kamis (19/5/2022) sore.
Baca juga: Jadi Tersangka, 5 Prajurit TNI yang Terlibat Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Ditahan
Warga kemudian memberitahukan penemuan itu ke kepolisian setempat. Petugas yang tiba kemudian meminta keterangan MS dan istrinya, AR (26).
Dari keterangan itu, akhirnya terungkap bahwa tulang manusia tersebut merupakan Bakrie, sopir travel yang dilaporkan hilang pada November 2018.
"Berdasarkan keterangan keluarganya, istri dan anak korban, korban hilang sekitar tiga tahun lalu setelah menjemput penumpang satu keluarga di Tembung," kata Kanit Pidum IPDA Herman F Sinaga, Rabu (25/5/2022).
Kepada polisi, MS menjelaskan, bahwa dia dan tiga anggota keluarganya yaitu AR (istri), L (ibu MS) dan WG (ayah MS) usia 61 tahun, sepakat untuk membunuh sopir travel dan membawa kabur mobilnya.
Jika berhasil, mereka akan pindah dan tinggal di Mojokerto, Jawa Timur.
Rencana disusun hingga akhirnya MS yang awalnya tinggal di Desa Jati Sari, Langkat, bersama keluarganya, datang ke rumah saudaranya di Medan Tembung, Medan.
Di sana MS menyewa sebuah travel yang dikemudikan oleh Bakrie. Adapun Bakrie membawa mobil Kijang Innova berwarna hitam berpelat nomor BK 1684 PI.
Kepada Bakrie, MS minta diantar ke Blangkejeren, Aceh.
Pukul 19.40, para pelaku dan korban berangkat. Setelah sampai di Kabanjahe, Kabupaten Karo, L pura-pura ingin muntah. Saat mobil berhenti, dari belakang MS mencekik leher Bakrie dan WG menusuk korban empat kali hingga tewas.
WG kemudian membawa mobil beserta jenazah Bakrie kembali ke rumah mereka di Padang Tualang, Langkat.
Setibanya di rumah, pukul 03.30 WIB, MS dan WG mengangkat mayat korban dan memasukkannya ke lubang sedalam 50 sentimeter.
MS menyusun kayu karet lalu menyiramnya dengan minyak solar dan membakarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.