Editor
Sementara itu, anggota DPRD Binjai, Ronggur Simorangkir menegaskan bahwa Pemko Binjai harus aktif membantu proses pemulangan.
"Anak-anak itu korban dan mereka warga Binjai. Harus dilindungi dan diselamatkan," tegas Ronggur.
Selain kasus Cikal, warga Binjai lain bernama Dian alias Pesek (33) juga dikabarkan hilang kontak di Kamboja.
Dian diketahui berangkat ke Kamboja pada Agustus 2024 untuk bekerja sebagai admin judi online. Namun sejak Oktober 2024, keluarganya tak lagi bisa menghubunginya.
Sebelumnya, video berdurasi 63 detik sempat viral menampilkan empat pria yang mengaku warga Kota Binjai meminta pertolongan untuk pulang dari Kamboja.
Mereka diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan disiksa di tempat kerja.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kepada bapak Wali Kota Binjai yang terhormat, bapak Amir Hamzah dan bapak Wakil Walikota Binjai, Hasanul Jihadi. Pak, mohon bantu kami di sini, kami warga Binjai yang saat ini terlantar di Kamboja," kata Cikal dalam video yang dilihat wartawan, Rabu (30/4/2025).
"Sudah tiga hari kami tak makan. Kami disiksa tempat kerja kami, Pak," sambungnya.
Dalam video tersebut, Cikal mengaku tidak memiliki uang bahkan untuk makan, dan berharap pemerintah bisa membantu mereka pulang.
"Kami gak ada pegang uang, untuk makan saja kami tidak bisa, Pak. Mohon pak, bantuannya agar kami bisa pulang lagi ke Kota Binjai tercinta, Pak," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Respon Pemko Usai Viral Video Warga Kota Binjai Disiksa di Kamboja dan Ngaku 3 Hari Tak Makan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KBRI Phnom Penh Ungkap Ada WNI di Kamboja Akting Ditelantarkan Ternyata Pelaku Kambuhan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang